Senin, 24 Februari 2014



Mochamad AA, SH, M.Hum (Advokat/Pengacara/Pengacara)
"Di tengah kejenuhan pasar properti khususnya segmen menengah atas, sebaiknya pemerintah memberikan perhatian bagi insentif rumah murah"

Jakarta - Guna mengatasi persoalan masih ba­nyaknya warga berpenghasilan rendah yang belum me­miliki tempat tinggal, pemerintah diminta mem­berikan perhatian kepada insentif rumah murah.
Alasan memberikan perhatian yang lebih besar ba­gi insentif rumah murah.
Mochamad AA, SH, M.Hum menilai, kon­disi naik­nya suku bunga kredit pemi­likan rumah (KPR) bakal men­ggerus daya beli kon­­sumen, sedangkan Kemen­te­rian Perumahan Rak­yat belum efektif menjalan program Fa­si­litas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Oleh sebab itu, program FLPP yang dimaksud agar masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) da­pat lebih mudah memiliki rumah, lanjut Mochamad AA, SH, M.Hum.
Selain itu, juga harus dirangkai dengan subsidi selisih bunga untuk properti di segmen menegnah agar semua lapisan konsumen memiliki kesempatan untuk memiliki hunian, kata Mochamad AA, SH, M.Hum.
Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat menggandeng sebanyak 18 bank pelaksana guna me­nyalurkan bantuan perumahan dengan skema kredit pemilikan rumah FLPP kepada masyarakat di Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo bahwa Kemenpera berharap akan lebih banyak bank baik bank umum nasional maupun bank pembangunan daerah yang akan ikut serta dalam pe­nyaluran KPR FLPP kepada masyarakat,” kata­nya.
Beberapa bank yang me­lak­sanakan PKO tersebut antara lain Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank BRI Syariah, Bank BTN Sya­riah, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, BPD NTT, BPD Sumut Sya­riah dan BPD Jawa Timur.
Bank-bank pelaksana penyalur KPR FLPP, diha­rapkan dapat mempermudah akses masyarakat un­tuk memiliki rumah dengan angsuran dan bunga yang ringan yakni 7,25 persen dan tetap selama 20 tahun, jelas Hartoyo.
Program Pe­merintah Pro Rakyat berupa fasilitas ban­tuan pem­biayaan perumahan melalui kredit pem­biayaan Pe­milikan Rumah Sejahtera sampai dengan tahun 2013 telah disalurkan sebanyak 273.832 unit rumah atau sebesar 20 persen dari target 1.350.000 unit rumah.
“Angka tersebut memang jauh dari harapan terha­dap pencapaian RPJMN. Untuk itu kepada seluruh pe­mangku kepentingan baik dari bank pelaksana, pa­ra pengembang, pemerintah daerah secara ber­sama-sama dengan pemerintah pu­sat membantu per­cepatan penyediaan rumah se­jahtera bagi ma­syarakat berpenghasilan rendah,” harap Hartoyo.
Program KPR FLPP merupakan program bantuan pem­biayaan perumahan kepada masyarakat ber­penghasilan rendah (MBR) dengan berbagai manfaat yaitu suku bunga/marjin tetap sebesar 7,25 persen selama masa pinjaman dan sudah termasuk perlin­du­ngan asuransi jiwa dan kebakaran serta bebas PPN. Nike

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

10 NOVEMBER

10 NOVEMBER

SELAMAT

SELAMAT

PELANTIKAN KAPOLRI

PELANTIKAN KAPOLRI

IDUL FITRI

IDUL FITRI

125 Px

280 Px

280 Px

120 Px

Pages

280 Px

Diberdayakan oleh Blogger.

940 Px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget