Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham
Samad mengatakan, kejahatan-kejahatan di bidang perbankan dan keuangan terjadi
ketika dekat-dekat pemilihan umum. Karenanya, harus ada tindakan pencegahan
supaya kejahatan ini tidak terulang lagi.
![]() |
Ketua KPK, Abraham Samad |
“Kejahatan-kejahatan di
bidang perbankandan keuangan, kalau kita lihat siklusnya sering terjadi ketika
dekat-dekat pemilu. Kejahatan ini hanya bisa dilakukan oleh pemegang kekuasaan.
Maka itu kita berikan warning supaya tidak terjadi lagi kejahatan di bidang
perbankan dan keuangan,” kata Abraham di Balai Kartini, Jakarta.
Abraham menambahkan,
kejahatan di bidang perbankan bersifat white collar crime sehingga sulit
dideteksi.
“Ini diperuntukkan untuk
kegiatan-kegiatan yang bersifat pemilu dan pilpres,” katanya.
Abraham mengungkapkan, di
Indonesia banyak bank-bank kecil. Ketika bank-bank itu mengalami kesulitan
maka pemerintah wajib menyelamatkan sektor perbankan.
“Di situlah rawannya. Kalau
pemerintah sudah turun tangan, untuk menyelamatkan itu, di situ sesuatu yang
amat rawan, makanya kita harus perhatikan,” kata Abraham.
Lebih lanjut pria asal
Makassar ini menduga ada indikasi kejahatan di bidang perbankan dan keuangan
digunakan untuk dana pemilu. Karena itu harus ada pencegahan agar kejahatan di
bidang perbankan tidak terus terjadi.
Untuk mengatasi kejahatan
di bidang perbankan dan keuangan, Abraham menyatakan, KPK akan bekerjasama
dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kita sedang bekerja sekarang ini untuk melakukan
pemantauan,” katanya. Aquino/Far
0 komentar:
Posting Komentar