Depok - Melalui kerja sama
dengan Bank Jabar-Banten (BJB), makanan tradisional getuk granat yang
diproduksi PT Wahono Sukma telah merambah ke Kota Depok. "Di Depok sudah
ada dan akan buka setelah lebaran. Modal awalnya hanya Rp3 juta," kata
Gatot Paristiwahono, pemilik PT Wahono Sukma.
Gatot mengatakan, pada Ramadan,
kliennya yang membuka kios Getuk Granat meningkat enam persen. Kini, jumlahnya
mencapai sekitar 50 dan berada di Jakarta, Depok, dan Sidoarjo.
Menurut Gatot, dalam pengelolaan
getuk granat, pihaknya menggandeng BJB. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat
yang bosan menjadi karyawan untuk berwirausaha.
BJB memberikan kemudahan dalam
membayar investasi sebesar 70 persen bagi para pembeli franchise sehingga
masyarakat hanya perlu membayar 30 persen dari harga paket Rp10 Juta.
"Bank Jabar dapat mendanai
70 persen, sehingga para pembeli franchise Getuk Granat hanya perlu membayar Rp
3 juta dan fasilitas yang kami tawarkan seperti booth atau gerobak, kompor gas,
X-banner, panci untuk mengukus seragam, bahan baku 100 getuk setengah matang,
minyak goreng, ember, kursi, lap, sarung tangan dan tempat sampah. Kemudian
akan dikembangkan 15 rasa, mengingat animo masyarakat yang cukup positif,” ujar
Gatot.
Getuk granat ini menawarkan 9
pilihan rasa, yaitu, asin, gurih, meisis, jagung manis, jagung pedas, keju,
pizza, barbeque, balado, dan original.
Gatot mengatakan soal promosi,
para mitra tidak perlu repot-repot mempromosikan barang dagangannya yang pasti
memberatkan baik dari segi waktu maupun biaya. Dengan paket Rp3 juta, mitra
dapat langsung menikmati promosi cuma-cuma, dengan memasang iklan gratis di
salah satu surat kabar selama tiga hari berturut-turut.
Mitra juga mendapat promosi via
media sosial. Tidak hanya itu, lanjutnya, ia juga memikirkan lokasi yang cocok
dan strategis bagi pembeli franchisenya. Caranya dengan melakukan kerjasama
dengan salah satu toko waralaba terbesar di Indonesia dengan sistem sewa.
“Saya menyarankan pada mitra
tempat yang potensial. Tempat itu sebelumnya sudah saya survei dan analisa
secara matang, misalnya berapa tiap hari pengunjung yang datang, berlokasi
dekat perumahan, perkantoran, sampai sekolah. Karena jika mitra kita maju, maka
dengan sendirinya akan memperkuat brand Getuk Granat dan dapat menguntungkan
kedua belah pihak,” imbuhnya.
Gatot menyatakan, perhitungan
kalkulasi titik impas dari investasi Rp3 juta yang dibayarkan mitra kepada
Franchisor akan balik modal dalam kurun waktu tiga-empat bulan. Harga satu
getuk setengah matang ia jual Rp500 sedangkan si mitra dapat menjual Rp1.500.
Dijual dalam satu boks isi 3 buah
seharga Rp5.000, keuntungannya Rp3.500 per porsi. "Untuk masalah tahan
lama, saya jamin getuk dapat bertahan tiga hari. Sedangkan untuk biaya sewa
tempat, Rp400 ribu itu sudah termasuk uang kebersihan dan yang lebih penting
aman dari ganguan preman," imbuh Gatot.
Dalam sehari, Gatot bisa menyetok
lebih dari 300 porsi. Menurut Gatot, untuk fee dan royalty, ia tidak akan
meminta pada Mitra. Hal ini ia lakukan agar mitra dapat fokus berjualan tanpa
perlu memikirkan fee dan royalty tiap bulannya.
"Dengan hitungan-hitungan
itu saya yakin, mitra tidak akan keberatan. Pasalnya di kurun waktu tiga bulan
sampai empat bulan akan tercapai balik modal, sisanya adalah keuntungan,"
tandasnya. Insyap
0 komentar:
Posting Komentar