Sultan HB X Akan Nikahkan
Putrinya
Yogyakarta - Raja Yogyakarta,
Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menikahkan putrinya GRA Nurabra Juwita dengan
Angger Pribadi Wibowo. Prosesi pernikahan akan digelar pada Oktober 2013
mendatang.
Sesuai dengan adat Keraton,
kedua calon mempelai diberi nama baru sekaligus gelar. Wisuda pemberian gelar
kepada kedua calon tersebut berlangsung di Keraton.
Kepada wartawan, juru bicara
Keraton Yogya, Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta Kanjeng Raden
Tumenggung Jatiningrat mengatakan, pemberian nama baru tersebut sesuai
dengan adat/tradisi, karena ada perubahan status dari anak-anak menjadi dewasa
dan menikah.
Nama GKR Nurabra kini menjadi GKR
Hayu. Sementara Angger menyandang nama KPH Notonagoro. nurut Jatiningrat,
nama baru tersebut diberikan berdasarkan sejarah Kraton Yogya dalam buku Serat
Rajaputra yang ditulis Mandoyokusumo.
Dalam buku tersebut terdapat
ratusan nama yang pernah digunakan di Keraton Yogya dan sejarahnya.
“Sebelum memilih nama harus
mengetahui betul arti dan sejarahnya,”katanya.
Dikatakan Jatiningrat, Hayu itu
berarti ayu dan becik. Nama itu juga pernah dipergunakan oleh putri HB II
yang menikah dengan Paku Alam II. Nama Hayu juga merupakan nama nenek tokoh
gerakan perempuan Indonesia, RA Kartini.
Abra sendiri merasa bangga meski
merasa berat menyandang nama baru tersebut. Hanya saja ia berusaha sepakterjangnya
nanti seperti RA Kartini.
“Semoga perjuangan saya seperti
RA Kartini juga,” kata Abra, anak ke-4.
Abra, setelah menikah akan
meneruskan kuliah S2 di Amerika, dan tentu mengikuti suaminya yang bekerja
di UNDP New York, Amerika Serikat.
“Saya ingin menjadi wanita
karier dan semoga dapat mendirikan perusahaan IT,” tutur Abra yang pernah
bekerja sebagai Game Producer di Gameloft.
Sementara itu Angger, asal Kudus
dan kini bekerja di UNDP New York, bergelar KPH Notonegoro.
Dalam sejarahnya Notonegoro
adalah salah satu anggota dari Radyopati yang bertugas membantu Sri Sultan HB
IX untuk menjalankan pemerintah di DIY. Notonegoro juga merupakan menantu
Patih Danurejo VIII dan menjadi guru besar di Fakultas Filsafat UGM.
“Semoga bisa memenuhi harapan
pemberi nama,” ujar Angger. Haryo W
0 komentar:
Posting Komentar