Ribuan Warga Kembalikan Kartu BLSM
Jakarta - Sikap ini layak diapresiasi. Sebanyak 270 ribu
kepala keluarga (KK) di Indonesia mengembalikan Kartu Perlindungan Sosial
(KPS). Alasannya, mereka merasa tidak miskin sehingga tak berhak menerima
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono
mengatakan, pemerintah memang menggunakan data sensus nasional 2011 untuk
menentukan siapa saja yang berhak menerima BLSM sebagai bagian dari kompensasi
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Juni lalu.
![]() |
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono |
“ Tapi, ada cukup banyak masyarakat yang terdata masih miskin
(saat sensus 2011), kini sudah meningkat menjadi keluarga sederhana.
Sehingga mereka mengembalikan KPS,” ujarnya baru-baru ini.
Selain alasan kondisi ekonomi masyarakat yang sudah membaik,
pengembalian KPS terjadi karena ada daftar penerima yang pindah alamat dan
tidak diketahui alamat barunya atau sudah meninggal. Menurut Agung, jumlah
masyarakat yang mengembalikan KPS bisa naik seiring dengan pengumpulan kartu
oleh PT Pos Indonesia.
“Mungkin bisa sampai 500 ribu (yang dikembalikan, red),”
katanya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Kerja Monitoring dan Evaluasi
dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ari Perdana
mengakui, basis daftar penerima BLSM yang mengacu pada sensus 2011 membuat
akurasi rumah tangga sasaran (RTS) menjadi kurang optimal.
“Karena itu, daftar penerima BLSM segera direvisi,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebagai bagian dari program kompensasi
kenaikan harga BBM, pemerintah memberikan BLSM Rp 150 ribu per bulan kepada
15,5 juta RTS atau 65,6 juta jiwa. Pemberian dilakukan dalam dua tahap, masing-masing
Rp 300 ribu pada Juli dan September.
Data terbaru dari TNP2K yang berada di bawah koordinasi Wakil
Presiden Boediono menyebutkan, realisasi penyaluran BLSM sudah mencapai 92,15
persen. Di antara total 15,5 juta RTS, 14,3 juta RTS sudah menerima BLSM tahap
I (Rp 300 ribu per KK) senilai total Rp 4,29 triliun. Sedangkan anggaran BLSM
untuk 1,2 juta RTS lainnya belum terdistribusi. Salah satu alasannya, ada
masyarakat yang mengembalikan KPS.
Menurut Ari, dengan adanya revisi daftar tersebut, akan ada
KK baru yang mendapatkan BLSM saat pencairan tahap II September. Samsul A
0 komentar:
Posting Komentar