Jayapura - Kepolisian Resor
Mimika tengah meminta keterangan berbagai pihak terkait penembakan yang
dilakukan anggotanya terhadap warga masyarakat setempat.
Kabid Humas Polda Papua Kombes
Pol I Gde Sumerta Jaya ketika dikonfirmasi oleh wartawan di Jayapura, Selasa,
menjelaskan bahwa peristiwa itu diduga dilakukan Briptu AM terhadap
warga bernama Andream Jaomi.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu
malam sekitar pukul 22.30 WIT itu di Jembatan Selamat Datang Cenderawasih
SP2 Timika, Kabupaten Mimika.
“Ada penembakan di Timika oleh
oknum polisi terhadap warga. Tapi itu bermula dari adanya penyerangan atau
perebutan senjata oleh warga terhadap polisi yang sedang patroli dan sekarang
sedang dilakukan pemeriksaan oleh Polres Mimika,” katanya.
Kabid Humas Polda Papua merinci
peristiwa itu bermula ketika empat anggota Perintis Polres Mimika yang sedang
patroli melintas di Jalan SP2 sebelah Jembatan Selamat Datang.
Mereka melihat sebuah mobil
dengan enam orang di dalamnya sedang mengkonsumsi minuman alkohol.
Anggota Perintis tersebut
menghampiri mereka dan meminta untuk bubarkan diri atau pulang ke rumah masing-masing,
namun ada seorang diantara mereka yang tidak terima teguran simpatik tersebut
dengan cara membanting botol bir ke samping mobilnya kemudian berlari meninggalkan
tempat tersebut.
Melihat perlakuan itu, lanjut
Kabid Humas, anggota Perintis tidak menanggapi hal tersebut dan memilih meninggalkan
sejumlah warga yang telah dipengaruhi minuman alkohol.
”Setelah itu anggota perintis
melanjutkan perjalanan meninggalkan mereka dan melanjutkan patroli namun
setelah kembali dan melintasi jembatan itu mobil Perintis dihadang oleh
sekelompok masyarakat,” katanya.
Anggota Perintis turun dari
mobil, kata I Gde Sumerta, “Tetapi tiba-tiba diserang oleh masyarakat dan berusaha
merampas senjata laras panjang yang dipegang oleh Briptu AM. Namun Briptu AM berusaha
mempertahankan senjatanya yang coba direbut oleh sekelompok warga
tersebut, dan tiba-tiba senjata meletus, mengenai rusuk kiri Andream Jaomi,”
katanya.
Merasa terdesak dan telah ada
yang terkena tembakan, komandan regu Perintis dan anggota lainnya melepaskan
tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali dengan harapan agar masyarakat
yang lakukan penghadangan dan penyerangan tersebut mundur.
“Namun tetap diserang dan
dilempari batu, setelah itu anggota Perintis bergegas meninggalkan TKP namun
mobil dilempari dan mengenai kaca sebelah kiri pecah yang mengakibatkan Briptu
Indra Amin bibir pecah terkena lemparan batu dan tangan kiri luka robek terkena
pecahan kaca,” katanya.
Selanjutnya, sekelompok warga
melakukan aksi pemalangan jalan di Jembatan Selamat Datang karena tidak terima
dengan tindakan anggota Perintis yang melepas tembakan peringatan dan salah
seorang masyarakat terluka.
Kapolres Mimika langsung
mengantisipasinya dengan melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat,
adat dan pihak berkompeten lainnya agar masalah tersebut tidak melebar.
“Dan untuk korban terluka sudah
di bawa RSMM untuk dilakukan penanganan medis. Setelah kejadian tersebut
kapolres langsung melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan dari hasil
pertemuan palang jalan telah dibuka dan tuntutan keluarga korban agar anggota
yang melakukan penembakan diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Menurut Gde kasus tersebut
sedang ditangani oleh Polres Mimika dan masih dalam pengembangan dengan
memintai keterangan dari beberapa saksi-saksi.
“Korban juga akan dimintai
keterangan dan Penyidik masih mengumpulkan barang bukti dilapangan dan juga
menunggu hasil visum dari dokter atas luka dialami korban,” pungkasnya. R. Vicky
H
0 komentar:
Posting Komentar