Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika minta berbagai kalangan tidak memperlakukan imigran ilegal yang kebetulan tertangkap di Pulau Dewata bagai pelaku kriminal atau penjahat.
“Penting sekali ditanamkan hal
ini karena semua yang datang itu mempunyai hak dasar yang harus diperhatikan,”
katanya di sela-sela membuka workshop internasional di Denpasar, Senin.
Menurut dia, Bali memang sebagai
daerah transit utama imigran ilegal, khususnya bagi mereka yang ingin ke
Australia untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
![]() |
Gubernur Bali Made Mangku Pastika |
Mantan Kapolda Bali itu menambahkan,
sudah seyogyanya daerahnya memberikan ruang yang cukup bagi siapapun yang datang
karena Bali juga merupakan Pulau Toleransi. Banyak orang datang ke Pulau
Dewata akibat kemajuan pembangunan yang menyebabkan seakan negara menjadi
tanpa batas dan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
“Piranti lunak dan regulasi yang
diperlukan supaya kita tidak kewalahan menerima yang datang secara legal
maupun ilegal. Kita tidak bisa menolak mereka, tetapi yang bisa mengatur
mereka,” ujarnya pada workhsop keenam “Summer Institute in International
Humanitarian Law and Human Rights, Migration and Human Rights” itu.
Sementara itu Direktur Eksekutif
Human Rights Resource Centre (HRRC) Marzuki Darusman mengatakan meskipun Bali
dijadikan tempat transit utama imigran ilegal sebelum ke Australia, tetap
mereka itu bukan pelaku kriminal.
“Mereka harus dihargai dan diperlakukan
dengan sebaik-baiknya. Perlu diketahui bahwa Bali semakin padat dan fasilitas
yang diperlukan untuk itu tidak cukup. Karena itu jangan hanya dibebankan
kepada Bali dan semestinya menjadi tanggung jawab nasional sehingga tidak ada
kecelakaan dalam penanganan maupun kekeliruan perlakuan kepada mereka,”
ucapnya.
Menurut dia, bagaimanapun Bali
dan juga Indonesia adalah bagian dari masyarakat internasional yang mestinya
melindungi hak asasi manusia.
Di sisi lain, Australia sebagai
negara makmur harusnya menyadari juga bahwa merupakan tempat yang akan dituju
oleh banyak kalangan yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik.
“Oleh karena itu, kami rasa
Australia sebagai daerah tujuan para imigran perlu membuat aturan komprehensif.
Jangan sampai ketika menghadapi peristiwa ada kapal pengungsi lalu
ramai-ramai merasa gugup dan sulit untuk menghadapi lalu mengambil tindakan
yang kurang menghargai dan tidak mengerti nasib imigran,” kata Marzuki. ASTS
0 komentar:
Posting Komentar