Selasa, 17 September 2013

Antisipasi Virus Korona Sejak di Asrama Haji
Jakarta - Pemerintah memiliki tugas ganda jelang pemberang­ka­tan jamaah haji periode 2013 yang dimulai bulan depan. Selain urusan teknis seperti pemondokan, trans­portasi, dan sejenisnya, pemerintah juga terus mengantisipasi serang­an virus korona yang sedang me­lan­da Arab Saudi dan sekitarnya.
 Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi menuturkan setiap ca­lon jamaah haji akan dibekali infor­masi mengenai virus korona sejak berada di asrama haji.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi
“Termasuk juga informasi bagai­mana menjaga kontak dengan orang lain,” kata Nafsiah di kantor Kemenkes kemarin.
Dengan cara ini, dia berharap re­siko jamaah haji Indonesia terin­fek­si virus mematikan itu bisa dite­kan.
Nafsiah mengatakan materi utama sosialisasi virus korona saat jamaah masih berada di embarkasi adalah memahami gejala-gejala paparannya. Selain itu juga cara menghindari orang-orang yang terindikasi terinfeksi virus ini.
“Intinya lebih dominan sosialisai untuk pencegahan,” katanya.
Menurut Nafsiah keberadaan virus korona ini tidak terlalu membuat risau calon jamaah haji.
“Asalkan dengan persiapan yang matang dan bekal pengeta­huan yang tepat, jamaah haji bisa meng­hindari virus ini,” kata dia.
Nafsiah mengatakan bahwa dengan terus menjaga daya tahan tu­buh dalam kondisi yang baik, re­siko terpapar virus korona ini se­ma­kin rendah.
Untuk calon jamaah haji atau umrah yang memiliki gejala awal flu, dianjurkan untuk segera melapor­kan ke tenaga medis. Nafsiah me­ngatakan tenaga medis pendu­kung pelaksanaan ibadah haji sudah dibekali penanganan darurat infeksi virus korona ini.
Nafsiah juga menuturkan petu­gas kesehatan akan melakukan tindakan darurat ketika menemu­kan calon jamaah haji yang terin­di­kasi flu atau suhu badan meningkat tajam.
“Calon jamaah yang flu atau suhu badannya meningkat, maka akan diperiksa dan dipisahkan dari jama­ah haji lainnya,” tegas Nafsiah. Upaya karantina itu murni untuk antisipasi dan diupayakan tidak sampai meng­ganggu proses iba­dah haji.
Pihak Kemenkes juga menya­ta­kan bahwa sampai saati ini belum ditemukan obat untuk mengatasi paparan virus korona itu. Meskipun tidak seganas virus SARS, tetapi sama-sama berpotensi memati­kan. Virus korona ini membuat pen­deritanya mengalami sindrom per­na­fasan akut.
Infeksi virus ini mulai terdeteksi pertengahan 2012 lalu. Data hingga 18 Juli lalu mencatat ada 88 kasus infeksi virus korona dengan tingkat kematian mencapai 45 kasus (51 %). Rois F
 

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

10 NOVEMBER

10 NOVEMBER

SELAMAT

SELAMAT

PELANTIKAN KAPOLRI

PELANTIKAN KAPOLRI

IDUL FITRI

IDUL FITRI

125 Px

280 Px

280 Px

120 Px

Pages

280 Px

Diberdayakan oleh Blogger.

940 Px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget