Selasa, 17 September 2013

Waspadai Diskon Menyesatkan
Maraknya diskon besar-besa­ran yang dilakukan sejumlah pasar swalayan, hingga menawarkan har­ga paling murah menjelang hari raya perlu diwaspadai.
Ketua Forum Perlindungan Kon­su­men (FPK) Karawang, Eddy Djue­naedy mengatakan, menjelang mo­men hari raya Lebaran banyak digu­nakan pebisnis mal atau swalayan untuk melakukan perang obral dan potongan harga (diskon). 
Illustrasi
Menurutnya tradisi trik “perang diskon” untuk menarik perhatian pe­ngunjung ini merupakan salah satu strategi bisnis dalam upaya mening­katkan penjualan.
Iklan berbagai produk dengan harga murah itu kini makin marak dan tampaknya menjadi tren pebis­nis dalam upaya meningkatkan hasil penjualan, yang pada akhirnya me­ningkatkan keuntungan. “Peme­rin­tah dalam hal ini dituntut untuk mening­katkan pengawasan. Me­mang tidak salah strategi bisnis jitu yang dilaku­kan pengusaha untuk meningkatkan penjualan,” kata Eddy.
Masalahnya, kata Eddy,  strategi bisnis melalui obral, diskon besar-besaran dan isi iklan harga murah rentan menyesatkan dan menjebak konsumen. Upaya mengelabui dila­ku­kan umumnya bermain kata-kata dan mencantumkan produk dengan harga paling murah dari produk yang ditawarkan pesaing lain. Kenya­ta­an­nya harga yang ditawarkan tidak de­mikian.
Masyarakat yang tidak teliti ba­nyak terkecoh karena permainan kata-kata dan syarat tertentu. “Dalam banyak kasus, sudah menaikkan har­ga pokok baru diberikan diskon,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, perang diskon yang diadakan menjelang hari raya perlu dibatasi dan diawasi peme­rintah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penipuan atau penge­labuan masyarakat akibat perang diskon yang diselenggarakan peda­gang. “Berdasarkan Pasal 18 Un­dang-Undang Perlindungan Konsu­men upaya mengelabui itu dapat dihukum dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau denda Rp500 juta,” katanya.
Dalam hal ini menurutnya peme­rin­tah perlu turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan. Penga­wa­san tidak cukup fokus pada pro­duk kedaluwarsa maupun izin edar saja, diskon yang menyesatkan, dan promosi yang tidak cocok dengan kenyataan juga harus mulai diprio­ri­taskan. “Di sisi lain, masyarakat ju­ga harus makin selektif membaca dan tidak mudah percaya isi iklan,” utasnya. ASTS
 

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

10 NOVEMBER

10 NOVEMBER

SELAMAT

SELAMAT

PELANTIKAN KAPOLRI

PELANTIKAN KAPOLRI

IDUL FITRI

IDUL FITRI

125 Px

280 Px

280 Px

120 Px

Pages

280 Px

Diberdayakan oleh Blogger.

940 Px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget