Surabaya - Kebutuhan garam industri yang tinggi belum bisa
dipenuhi dari dalam negeri. Sedangkan program swasembada garam konsumsi sudah
terealisasi tahun lalu. Karena itu, PT Garam (Persero) siap memproduksi
garam industri pada 2015.
Dirut PT Garam Yulian Lintang mengatakan pihaknya sedang
menyiapkan produksi garam industri di Kupang. Di sana, tersedia 7.800
hektare lahan yang dalam pengerjaannya akan dibagi dua. Meliputi lahan inti
seluas 5.000 hektare yang digarap langsung PT Garam dan 2.800 hektare untuk
lahan plasma yang dikelola rakyat.
![]() |
petani garam |
"Untuk proyeksi produksi lahan inti sebanyak 600.000 ton
dan lahan plasma 300.000 ton. Kondisi iklim di Kupang dengan musim panas yang
panjang mencapai 6-8 bulan sangat mendukung untuk pengembangan garam,"
urainya.
Selain PT Garam, Kementerian Perindustrian juga mendorong
investor swasta untuk mengembangkan garam industri di Nagekeo, Flores,
seluas 1.050 hektare yang bakal menghasilkan 300.000 ton.
Selama ini, kebutuhan garam industri dalam negeri mencapai
1,8 juta ton. Karena itu, bila nanti dapat dipenuhi dari dalam negeri sebanyak
1,2 juta ton, impor garam industri hanya 600 ribu ton.
"Saat ini kami masih melakukan studi kelayakan. Nanti
dilanjutkan dengan basic design dan detail design. Triwulan pertama 2014 sudah
siap memasuki tahap pekerjaan sipil, seperti pembuatan lahan, saluran dan
lain-lain. Jadi kami harapkan 2015 sudah bisa produksi," tandas dia.
Potensi pengembangan garam industri sangat besar, mengingat
kebutuhan di dalam negeri tinggi. Saat ini hampir seluruh industri membutuhkan
garam. Seperti pengeboran minyak, industri kaca, industri pulp, industri
tekstil, sampai penyamakan kulit.
"Jadi ketika pengembangan garam industri sudah matang,
pasarnya ada," tuturnya.
Dituturkan, pengembangan garam industri sengaja tidak
dilakukan di Madura. Sebab, Madura fokus untuk mengembangkan garam konsumsi.
"Pada 2012 lalu, kita sudah swasembada garam konsumsi.
Makanya, garam industri dipilih lokasi lain," kata Yulian.
Diperkirakan untuk pengembangan garam industri di Kupang
menelan dana hingga Rp 1 triliun, termasuk di dalamnya pengembangan
infrastruktur seperti pelabuhan. Anton/F. Rahman
0 komentar:
Posting Komentar