Selasa, 17 September 2013

Jakarta - Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh mem­perkirakan inflasi yang terjadi pada bulan ini tidak akan ter­lalu tinggi dibanding deng­an Juli 2013.

Illustrasi
“Kami perkirakan tingkat kenaikan harga barang tidak terlalu tinggi karena pola belanja masyarakat stabil,” kata Kepala BPS Provinsi Aceh Hermanto di Banda Aceh.
Menurut dia, pola belanja masyarakat yang tidak berle­bi­han juga akan menjadi sa­lah satu indikator untuk mem­perkecil laju kenaikan harga berbagai kebutuhan di pasa­ran.
Badan Pusat Statistik (BP­S) Provinsi Aceh mencatat provinsi tersebut mengalami inflasi sebesar 1,84 persen menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan oleh peme­rin­tah akhir Juni.
Inflasi yang terjadi di pro­vinsi ujung paling barat Indonesia itu ditandai dengan naiknya indeks harga konsu­men (IHK) dari 131,36 pada bulan Juni menjadi 133,73 pada bulan Juli 2013.
Dari pantauan laju inflasi di dua kota di Provinsi Aceh, kedua wilayah tersebut meng­alami inflasi masing-masing Banda Aceh sebesar 1,80 persen dan Lhokseumawe sebesar 1,87 persen.
Akibatnya, laju inflasi ta­hun kalender 2013 sampai dengan bulan Juli 2013 untuk Kota Banda Aceh sebesar 5,14 persen, Lhokseumawe 7,75 persen, dan Aceh 6,41 persen.
Sementara itu, inflasi “ye­ar on year” (Juli 2013 terhadap Juli 2012) untuk kota Banda Aceh sebesar 4,94 persen, Lhokseumawe 5,45 persen, dan Aceh 5,19 persen. Samsul A
 

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

10 NOVEMBER

10 NOVEMBER

SELAMAT

SELAMAT

PELANTIKAN KAPOLRI

PELANTIKAN KAPOLRI

IDUL FITRI

IDUL FITRI

125 Px

280 Px

280 Px

120 Px

Pages

280 Px

Diberdayakan oleh Blogger.

940 Px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget