PP. Amanatul Ummah Bangkitkan
Peradaban Islam Indonesia
Jika anda melintasi jalan
siwalankerto Utara – wonocolo, Surabaya akan melihat bangunan yang cukup bagus.
Gedung yang berada didalamnya ada kegiatan belajar-mengajar setingkat
Tsanawiyah (MTs ) dan Aliyah (MA). Tingkatan dalam pendidikan formal ini adalah
bagian dari sebuah pesantren yang dikenal dengan nama Pondok Pesantren (PP)
Amanatul Ummah.
DR. KH. Asep Syaifuddin Chalim,
MA pendiri pengasuh PP Amanatul Ummah dan sekaligus pemiliknya telah
mengantarkan sekolah tersebut diatas telah diakreditasi Disamanakan dengan Al
Azhar Mesir. tercatat ada 9 (sembilan) orang telah memperoleh beasiswa ke Al
Azhar Mesir, sedang ada beberapa siswa mendapat beasiswa di IPB Bogor.
Keberadaan pondok pesantren ini
merupakan pengejawantahan dari cita-cita beliau yang banyak diilhami oleh sang
ayahanda, KH Abdul Chalim. Seorang tokoh pejuang Islam nasionalis, yang ingin
mewujudkan masyarakat indonesia adil dan makmur dalam ukhuwah Islamiah.
Berkaca pada keberhasilan beberapa
negara maju (developing countries) bahwa kunci kesuksesan mereka berpokok pada
keberhasilan pembangunan sumber-daya manusia (Human Resource), Alhamdulillah
negara berhasil meraih Human Development Index (HDI) di peringkat 3 dunia.
DR. KH Asep Saifuddin Chalim, MA |
Sebagai konsekuensinya, DR. KH
Asep Saifuddin Chalim, MA menentukan jalan hidupnya sebagai seorang pendidik
sejak tahun 1971. Namun, setelah beberapa tahun lamanya, dirasakan bahwa perjuangan
yang semata-mata hanya sebagai seorang pendidik ternyata tidak memberikan makna
yang cukup berarti. Oleh karena itu, agar syiarnya bergaung lebih luas, maka
Beliau mendirikan sendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang didukung oleh
beberapa koleganya .
Berbagai Keterbatasan
Pada awaInya lembaga ini
menyelenggarakan pendidikan daIam bentuk MTs Unggulan dengan jumlah 28 siswa,
terdiri dari 15 putra dan 13 putri. Pada tahun 2001, yayasan membuka sekoIah
baru, yakni MA Unggulan dengan jumlah peserta didik sebanyak 40 siswa (sekarang
telah berkembang menjadi lebih dari 3000 siswa). Meski pada awalnya yayasan
ini tidak memiliki keberdayaan materi yang melimpah, namun mampu memberikan
lahan subur bagi benih-benih kreativitas dan inovasi dalam menapak titian
mimpi besar para penggiatnya, terutama DR. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA.
Dalam upaya menjadikan Indonesia
sebagai pusat kebangkitan kembali peradaban Islam, maka DR KH Asep Saifuddin
Chalim, MA telah memulai langkahnya dengan membangun sebuah lembaga Pondok
Pesantren Amanatul Ummah, yang menaungi beberapa bentuk unit penyelenggara
pendidikan.
Cita-cita DR KH Asep Saifuddin
Chalim, MA adalah di masa mandatang kaum muslimin jangan hanya sebagai
pendengar ceramah tentang ilmu kedokteran, tetapi dia harus duduk di depan
sebagai narasumbernya. Kaum muslimin tidak boleh berpuas diri hanya sebagai
penikmat (end users) atas kemajuan information Communication Technology (lCT),
namun harus menjadi perekayasa engineeringnya, lambat laun akan muncul para
ekonom syariah berkaliber dunia yang berorientasi kepada kesejahteraan seluruh
umat. Mereka diharapkan mampu menggusur kaum penganut neoliberlisme yang
telah melahirkan para elit kapitalis. Ashdaq Fillah FR
0 komentar:
Posting Komentar