Kamis, 12 September 2013

PP. Amanatul Ummah Bangkitkan 
Peradaban Islam Indonesia
Jika anda melintasi jalan siwalankerto Utara – wonocolo, Surabaya akan melihat bangunan yang cukup bagus. Gedung yang berada didalamnya ada kegiatan belajar-mengajar setingkat Tsanawiyah (MTs ) dan Aliyah (MA). Tingkatan dalam pendidikan formal ini adalah bagian dari sebuah pesantren yang dikenal dengan nama Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah.
DR. KH. Asep Syaifuddin Chalim, MA pendiri pengasuh PP Amanatul Ummah dan sekaligus pemiliknya telah mengantarkan sekolah tersebut diatas telah diakreditasi Disamanakan dengan Al Azhar Mesir. tercatat ada 9 (sembilan) orang telah memperoleh beasiswa ke Al Azhar Mesir, sedang ada beberapa siswa mendapat beasiswa di IPB Bogor.
Keberadaan pondok pesantren ini merupakan pengejawantahan dari cita-cita beliau yang banyak diilhami oleh sang ayahanda, KH Abdul Chalim. Seorang tokoh pejuang Islam nasionalis, yang ingin mewujudkan masyarakat indonesia adil dan makmur dalam ukhuwah Islamiah.
Berkaca pada keberhasilan be­berapa negara maju (developing countries) bahwa kunci kesuksesan mereka berpokok pada keberhasilan pembangunan sumber-daya manusia (Human Resource), Alhamdulillah negara berhasil meraih Human Development Index (HDI) di peringkat 3 dunia.
DR. KH Asep Saifuddin Chalim, MA
Berdasarkan realita ini DR. KH Asep Saifuddin Chalim, MA memilih jalan perjuangan untuk mereali­sa­si­kan cita-cita luhurnya melalui pemba­ngunan sumber-daya manusia yang sudah barang tentu berupa pendidi­kan.
Sebagai konsekuensinya, DR. KH Asep Saifuddin Chalim, MA menen­tu­kan jalan hidupnya sebagai seorang pendidik sejak tahun 1971. Namun, setelah beberapa tahun lamanya, dirasakan bahwa perjuangan yang semata-mata hanya sebagai seorang pendidik ternyata tidak memberikan makna yang cukup berarti. Oleh karena itu, agar syiarnya bergaung lebih luas, maka Beliau mendirikan sendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang didukung oleh beberapa koleganya .
Berbagai Keterbatasan
Pada awaInya lembaga ini menyelenggarakan pendidikan daIam bentuk MTs Unggulan dengan jumlah 28 siswa, terdiri dari 15 putra dan 13 putri. Pada tahun 2001, yayasan membuka sekoIah baru, yakni MA Unggulan dengan jumlah peserta didik sebanyak 40 siswa (sekarang telah berkem­bang menjadi lebih dari 3000 siswa). Meski pada awalnya yayasan ini tidak memiliki keberdayaan materi yang melimpah, namun mampu mem­beri­kan lahan subur bagi benih-benih kreativitas dan inovasi dalam mena­pak titian mimpi besar para penggiatnya, teruta­ma DR. KH. Asep Saifud­din Chalim, MA.
Dalam upaya menja­dikan Indonesia sebagai pusat kebangkitan kembali peradaban Islam, maka DR KH Asep Saifuddin Chalim, MA telah memulai langkahnya dengan membangun sebuah lembaga Pondok Pesan­tren Amana­tul Ummah, yang menaungi bebera­pa bentuk unit penye­lenggara pendidi­kan.
Cita-cita DR KH Asep Saifuddin Chalim, MA adalah di masa manda­tang kaum muslimin jangan hanya sebagai pendengar ceramah tentang ilmu kedokteran, tetapi dia harus duduk di depan sebagai narasum­bernya. Kaum muslimin tidak boleh berpuas diri hanya sebagai penikmat (end users) atas kemajuan information Communication Technology (lCT), namun harus menjadi pereka­yasa engineering­nya, lambat laun akan muncul para ekonom syariah berkaliber dunia yang berorien­tasi kepada kesejahteraan seluruh umat. Mereka diharapkan mampu meng­gu­sur kaum penganut neoli­berlisme yang telah melahirkan para elit kapitalis. Ashdaq Fillah FR

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

10 NOVEMBER

10 NOVEMBER

SELAMAT

SELAMAT

PELANTIKAN KAPOLRI

PELANTIKAN KAPOLRI

IDUL FITRI

IDUL FITRI

125 Px

280 Px

280 Px

120 Px

Pages

280 Px

Diberdayakan oleh Blogger.

940 Px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget