Khofifah Bikin Pilgub Jatim
Semakin Menarik
Diloloskannya pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi
Sumawireja sebagai kontestan Pemilihan Gubernur Jawa Timur bakal membuat
pesta demokrasi di ujung Pulau Jawa semakin berkualitas.
Surabaya - “Akan semakin menarik
dan berwarna, pilihan-pilihan itu terfragmentasi dengan baik dan memungkinkan
masyarakat Jatim untuk mendapatkan pilihan dari masing-masing calon.”
Demikian dikatakan Sekretaris
Muslimat NU, Surabaya Dra, Siti Fathimah AR di Surabaya.
Dra, Siti Fathimah AR bersama Khofifah Indar Parawansa |
Paska putusan Dewan Ke hormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang dikeluarkan kemarin, peserta
Pilgub Jatim bertam bah menjadi empat pasangan. Yaitu, Soekarwo-Saifullah
Yusuf (KarSa), Eggi Sudjana-M Sihat (Beres), Bambang DH-Said Abdullah
(Bangsa) dan Khofifah Indar Parawansa - Herman Suryadi Sumawireja
(Berkah). Sebelumnya, pasangan Berkah dicoret oleh KPUD Jatim karena
dianggap tak memenuhi syarat dukungan. Belakangan putusan ini digugat ke
DKPP dan dikabulkan.
Fathimah AR menilai, sejatinya
semua kandidat yang bertarung memiliki kans yang sama. Namun pasangan
Khofifah-Herman lebih menarik dan berpeluang, paparnya.
Sisi menarik pesta demokrasi ini
bukan hanya dari diloloskannya pasangan Khofifah-Herman. Pilgub Jatim, menurut
Fathimah AR, juga menyimpan cerita lain. Pada periode 2008, Pilgub Jatim
diselenggarakan sampai tiga kali putaran dan menghabiskan dana hampir Rp1
triliun.
“Ini pemilihan yang paling lama
dan menguras energi Indonesia. Apakah sejarah ini akan berulang? Tapi yang
jelas peta Pilgub Jatim sangat menarik dan antusias untuk diikuti. Ini memang
menjadi salah satu hitungan untuk mempertahankan atau tidaknya sistem
pemilihan langsung. Energi dan cost-nya besar, logistiknya pasti
bermiliar-miliar,” paparnya.
Saatnya Nahdliyin Menangkan Khofifah
Konsistensi Partai Kebangkitan
Bangsa memperjuangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja
sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur membuahkan hasil positif.
Dengan kembalinya Khofifah
sebagai Cagub Jatim, Fathimah AR berharap seluruh elemen struktur PKB dan
Nadhlatul Ulama, khususnya Muslimat NU bersatu padu menjaga soliditas
berjuang dalam rangka memenangan pasangan yang diusung PKB dan parpol nonparlemen
tersebut.
“Khofifah adalah salah satu kader
terbaik Nadhlatul Ulama. Saatnya warga nahdliyin rapatkan barisan memenangkan
Khofifah untuk Jatim yang lebih baik, barokah dan untuk Indonesia lahir batin,”
paparnya.
Konsolidasi Basis Dukungan
Konsolidasi basis dukungan mulai
dilakukan oleh tim pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman SS atau akrab
disebut Berkah. Di Jember, kader muda Nahdatul Ulama membentuk Gerakan Seribu
Berkah Untuk (Gebu) Khofifah-Herman.
Menurut Sekretaris Gebu Berkah Jember
Zaenal Anshori, gerakan ini sebenarnya sudah muncul sejak lama sebelum adanya
kasus Khofifah “dijegal”. Kata dia, Gebu Berkah ini terdiri dari kader muda NU
yang tidak masuk dalam struktur badan otonom NU manapun.
“Saat itu kami menunggu proses
hukum selesai, sekarang sudah jelas Berkah sudah masuk sebagai bacagub Pilgub
Jatim. Kader Gebu Berkah ini akan menggalang secara kultural simpatisan maupun
masyarakat untuk memenangkan pasangan Berkah,” ujarnya.
Dia juga mengatakan,
Khofifah memang layak memimpin Jatim untuk menggantikan Soekarwo-Syaifullah
Yusuf atau KaRsa.
“Kita akan menciptakan wadah
bahwa kami yang membantu Berkah dengan menggalang dana mulai dari mata uang
pecahan seribu rupiah dan kami akan membantu kesuksesan pasangan Berkah,” ujarnya.
Sebagai gerakan awal, pihaknya
akan menggalang gerakan ini di daerah Tapal Kuda seperti Jember, Bondowoso,
Lumajang, Banyuwangi dan Situbondo hingga Probolinggo.
“Bahkan harapan kami Gebu Berkah
bisa ada di setiap kecamatan dan kabupten di Jatim. Ini untuk mempertahankan
dan menjaga agar perolehan suara Berkah agar dijaga dan diawasi. Pilgub
tahun lalu bukanlah kekalahan, namun sistem yang tidak mendukung,” tandasnya. Far
0 komentar:
Posting Komentar